Menebar Cerita dan Inspirasi

Antara Bisnis dan Kerabat

Share on :
Pernah dahulu saya membaca sebuah kisah tentang bisnis yang di jalankan oleh orang China. Salah satu prinsip yang diterapkan adalah terlebih dahulu membeli barang yang dijual oleh kerabatnya sendiri. JIka si A menjual produk harian misalnya, dan kerabatnya si B menjual makanan. JIka si A butuh makanan, maka ke tempat si B menjadi priosritasnya. Si B pun jika butuh produk harian, maka toko A menjadi sasaran awal kakinya melangkah. Tentunya, produk dan pelayanan yang masing-masing ditawarkan adalah yang terbaik dan tidak mengecewakan.

Lain halnya yang saya alami, kebanyakan saya sangat kecewa dengan kerabat atau teman yang pernah saya membeli produk darinya. Bermaksud membantu teman untuk bisnisnya maju, tetapi produk dan pelayanannya sangat buruk. Begitu juga dengan orang tua saya, sering "kena" dengan teman dan kerabatnya. Lain halnya dengan toko yang dimiliki kakak Ayah, setiap kami butuh barang harian, ke sana tempat kami membeli walaupun harus lebih jauh. Produknya juga tidak mengecewakan harga juga bisa lebih rendah, walaupun tidak harga pokok. Bisnis...bisnis...keluarga...keluarga.

Bagaimana kita mau maju, kita punya banyak kerabat dan relasi, namun untuk masalah kepercayaan saja masih susah. Harusnya kita juga memberikan produk dan pelayanan yang terbaik. Keluarga dan teman merupakan corong untuk promosi dengan biaya rendah atau bahkan gratis. Jika mereka sudah kecewa tentunya, hilanglah kesempatan kita untuk mendapatkan pelanggan dan sarana promosi gratis.

Jika anda jadi saya, apa yang anda lakukan ?

1 komentar:

elaine said... Friday, October 19, 2012 9:48:00 AM

Kalau saya ada di posisi anda, saya akan tetap memilih untuk berbelanja di tempat yang jauh itu (bukan tempat kerabat anda). Karena dengan cara itu kerabat anda pun cepat atau lambat akan mengerti bahwa ada yang kurang dari dirinya sehingga anda sebagai temannya saja tidak mau berbelanja di tempat dia. Itu salah satu cara "halus" untuk memberi tahu teman anda kalau pelayanan dia kurang memuaskan sebagai seorang penjual.
Jika suatu saat dia membicarakan hal tersebut kepada anda, ya anda harus berterus terang kepadanya (dengan kata-kata yang sopan tanpa menyinggung pastinya) apa yang menjadi alasan anda untuk tidak berbelanja di tempat dia. Disamping itu, hal tersebut juga menjadi waktu yang sangat tepat untuk memberi masukan kepadanya secara langsung.

Post a Comment and Don't Spam!

Saya sangat mengharapkan masukan dari sahabat sekalian,
Terima kasih sebelumnya...